Selasa, 02 Juni 2009

Amerika Musuh Utama Ummat Islam

Amerika dengan pemerintahan Obama melancarkan serangan sapu bersih terhadap sebagian besar negeri-negeri Islam dan umat Islam. Amerika mengobarkan perang saudara, menekan para penguasa anteknya agar menerapkan politik agresi dan permusuhan Amerika, dan mempermainkan urusan-urusan politik dalam dan luar negeri di negeri-negeri Islam yang lain.

Di Pakistan, Amerika telah berhasil melibatkan pasukan Pakistan dalam perang melawan Taliban secara komprehensif. Dalam merealisasikan tujuannya, Amerika dibantu oleh komandan militer dan presiden Pakistan, dimana keduanya menyatakan perang yang akan berlangsung lama terhadap gerakan Taliban.

Dengan mengobarkan perang saudara di Pakistan, maka terjadilah bencana lain yang membuat rakyat Pakistan terus menderita, jutaan rakyat Pakistanis lari dari lembah Swat, sehingga kamp-kamp pengungsi tidak lagi mampu menampung mereka, bahkan organisasi dari PBB mengumumkan terjadinya krisis kemanusiaan yang tidak menutup kemungkinan akan menjadi malapetaka kemanusiaan yang luar biasa.

Para petinggi Pakistan bukannya meninggalkan ketidakadilan, menghentikan peperangan, dan menolak pendiktian, serta campur tangan Amerika untuk kepentingan rakyat mereka, justru mereka semakin jauh melakukan ketidakadilan, bahkan mereka menuntut lebih banyak dukungan militer Amerika dan militer Inggris untuk terus melancarkan peperangan. Untuk itu, Zardari menandatangani strategi pakta pertahanan di London, dengan Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, serta meminta kepada Amerika untuk menambah pesawat-pesawat pengintai tanpa awak untuk membombardir benteng-benteng gerakan Taliban.

Di Somalia, Amerika Serikat, negara-negara Afrika, dan negara-negara Arab mendukung sikap Presiden Somalia, Syarif Sheikh Ahmed ketika mengumumkan perang melawan Gerakan Pemuda Mujahidin dan Partai Islam. Dalam sepuluh hari saja telah membunuh puluhan warga. Bahkan perang saudara di Somalia yang didukung oleh Amerika masih terus melayangkan nyawa-nyawa warga. Sehingga, penderitaan demi penderitaan terus membayangi rakyat Somalia, padahal selama ini mereka telah diselimuti penderitaan yang disebabkan oleh peperangan, kemiskinann, dan kekeringan.

Di Palestina, dan di sekitar negara-negara Arab, Perdana Menteri Negara Yahudi mengadakan perjalanan di Sharm el-Sheikh dan Amman. Anehanya, ia disambut dengan penuh kehangatan, padahal ia terang-terangan menolak semua solusi damai dengan mereka, para penguasa. Tentu pemandangan memalukan itu tidak akan pernah terjadi, seandainya tidak ada tekanan dari Amerika terhadap mereka, para penguasa pengkhianat itu agar menyambutnya. Bahkan, Amerika melalui Obama menuntut semua negara Arab dan negara yang ada di dunia Islam agar menormalisasi hubungan dengan entitas Yahudi sebagai prasyarat untuk mencapai apa yang disebut dengan proses perdamaian.

Sesungguhnya permusuhan Amerika yang terang-terangan terhadap kaum Muslim ini harus disikapi dengan permusuhan yang sama. Sehingga tidak boleh mengikuti apa yang didektikan oleh Amerika, dan tidak boleh memperlihatkan keramahan apapun kepada Amerika dan sekutunya yang telah banyak membuat problem-problem besar di tengah-tengah umat Islam.

Memperlihatkan permusuhan, mengobarkannya, dan menanamkannya merupakan perkara yang mungkin dan mudah. Kami melihat negara-negara Amerika Latin saja bisa membangun permusuhan terhadap Amerika Serikat, dan sukses hingga dalam beberapa hal mampu menghentikan agresi Amerika di Amerika Latin.

Termasuk paradok politik yang mengherankan bahwa negara-negara yang tidak mengenal Islam dan tidak mengenal ideologi besar berhasil membangkitkan rakyatnya untuk melawan dan memusuhi Amerika, sementara negara-negara yang ada di dunia Islam yang sedang mengalami kelumpuhan yang kronis belum mampu mengambil inisiatif untuk melawan arogansi Amerika. Lihatlah Burma – Myanmar – yang menghakimi pemimpin oposisi, Aung San Suu Kyi dengan tuduhan berkomplot dengan Amerika hanya karena ia bertemu dengan para utusan AS di rumahnya ketika ia dikenakan tahanan rumah.

Sesungguhnya yang harus dilakukan umat Islam adalah membangun kembali sikap permusuhan terhadap Amerika dan itu dilakukan dengan serempak sehingga menjadi opini umum di tengah-tengah umat Islam bahwa Amerika adalah musuh utama yang senantiasa mengancam kehidupan mereka semua.

Tidak ada komentar: